Potong Rambut Sendiri, Why Not?

Sekali-sekali coba sendiri

Biasanya saya langsung ke tukang cukur saja untuk urusan seperti ini. Atau seperti waktu SMA dulu, saya meminta teman saya untuk mencukur rambut saya. Kali ini tidak. Hanya bermodalkan gunting biasa, cermin, plus kebulatan tekad, proses potong rambut bisa saya lakukan sendiri. Tanpa perlu membaca artikel tentang cara memotong rambut sendiri dari internet.

Sebenarnya, rambut saya masih terbilang pendek saat ini. Sangat pendek jika dibandingkan dengan potongan rambut saya waktu masih jaman jahiliyah khas mahasiswa abad pertengahan masa studi. Dulu rambut saya “cuma” sampai sebahu saja. Dan bergelombang, alias keriting seperti “mie tumpah” kata seorang sahabat saya. Dan sekarang, berhubung karena usia sudah tidak muda lagi untuk kelas umur mahasiswa, maka penampilan pun ikut berubah.

Gunting ini Milik Siapa? Oh, mine!

Ada masalah sedikit dengan rambut saya (beberapa waktu belakangan ini). Rambut saya seperti rambutnya Sun Go Ku di bagian depan. Berbentuk lancip-lancip terpisah ketika basah. Kadang mengganggu, karena sering menyentuh kelopak mata saya. Rasanya aneh juga, sedikit gatal memang. Padahal saya rutin pakai shampo yang dibintangi Cristiano Ronaldo. Harus ada perubahan, sebelum matahari terbit!

Mungkin karena tambahan beban pikiran terkait dengan tugas akhir saya, maka gunting yang ada diatas dispenser langsung saya ambil. Melihat cermin sebentar, dan bergumam.

Hmmm…. Bagian ini yang akan saya potong.

Cuma butuh waktu sekitar 10 detik, rambut bagian depan saya menjadi sedikit berkurang volumenya. Seandainya tidak dipotong, atau kah saya sedikit alay, mungkin bagian depan rambut saya akan berbentuk seperti rambut depan anak “emo” yang menusuk turun ke sudut kanan/kiri bawah. Mengerikan!

Mungkin hanya sekitar 2,5% dari rambut saya yang saya gunting. Tapi rasanya bagian depan kepala saya menjadi lebih ringan 25%! Emeizing…. Meskipun rambut saya tidak terbuat dari bahan serat karbon. I’m done, rambut saya menjadi lebih rapi dibagian depan. Kepercayaan diri meningkat 3,75%.

Kisah nyata.

Muhammad Rizqi Fahma, Blm ST. 1600 hari lebih di kampus.

Share the Post
Rizqi Fahma
Rizqi Fahma

I read, I write, I bike, I swim, but I don't smoke.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.